Bursa taruhan pertandingan balap mobil Formula 1 alias F1 tahun 2018 ini bisa jadi sudah diprediksi oleh pengamat F1 atau para pemain taruhan yang berpengalaman. Akan tetapi pada tahun 2018, setiap tim yang melakoni pertandingan balap mobil F1 telah memperkenalkan sasis baru mereka. Semua pihak pasti mengharapkan peningkatan performa masing-masing mobil F1 yang mereka unggulkan dengan hadirnya sasis baru yang dipublikasikan oleh tim unggulan mereka.
Perkenalan Sasis Baru Pada tanggal 14 Februari 2018, tim asal Amerika, Haas meluncurkan sasis baru dengan nama VF-18 secara online. Sehari kemudian, tim asal Inggris, Williams mempublikasikan sasis baru mereka dengan nama FW41 di london, Inggris. Senin, tanggal 19 Februari 2018, tim Red Bull memperkenalkan sasis baru mereka, RB14. Tim Sauber dan Renault masing-masing memperkenalkan sasis baru mereka yaitu C37 dan R.S.18 secara online pada tanggal 20 Februari 2018. Meski tim Ferrari tidak memberikan nama pada sasis barunya, tim ini sudah memperkenalkan bentuk baru sasis mereka secara online. Mercedes mempunyai rencana untuk memperkenalkan sasis baru mereka, W09, di Sirkuit Silverstone, Inggris. Terakhir, tim McLaren dan Toro Rosso masih merahasiakan sasis baru mereka terhadap khalayak umum sampai tanggal 23 dan 26 Februari 2018. Penentu Kemenangan F1 Di 2018 Bukan hanya sasis yang diperhatikan oleh para pengamat maupun pemain taruhan di bursa, pebalap masing-masing tim juga menjadi faktor penentu kemenangan tiap sesi balap F1. Kematangan dalam mengambil keputusan saat di dalam pertandingan dan jam terbang pebalap di pertandingan balap mobil Formula 1 adalah faktor-faktor penentu kemenangan yang dapat diprediksi oleh para pemain di bursa taruhan. Menurut para pencinta dan pengamat balap mobil Formula 1, beberapa spekulasi yang diambil oleh tim mempunyai efek kurangnya kesempatan tim tersebut dalam memperoleh kemenangan dalam pertandingan balap nantinya. Tim Williams adalah tim yang dengan berani mengambil langkah ‘berani’ dengan merekrut pebalap Lance Stroll dan Sergey Sirotkin. Pebalap ini dinilai masih kurang pengalaman di arena F1 jika dilihat dari pengalaman yang masih sedikit dan usia mereka saat ini masih 19 tahun. Ada hal menarik dalam pertandingan balap mobil Formula 1 ini, yaitu tim yang sama-sama mengunakan mesin yang renault. Dua tim ini adalah Red Bull dan McLaren. Dengan adanya mesin yang sama ini, dimungkinkan performa mobil yang mereka gunakan tidak jauh berbeda. Perbedaannya yaitu di sasis, taktik keluar masuk pit, dan kemampuan para pebalap mereka. Beberapa hal ini akan menunjukan tim mana yang lebih unggul pada pertandingan balap tahun 2018 ini. Masih banyak faktor kemenangan yang bisa dijadikan acuan dalam memprediksi tim atau pebalap mana yang mempunyai kesempatan paling besar dalam menjuarai pertandingan balap mobil Formula 1 ini. Maka dari itu, semakin banyak aspek yang ditinjau dalam memprediksi jalannya pertandingan akan membuahkan hasil analisa yang semakin akurat. Jika ingin sukses di bursa taruhan balap mobil Formula 1 ini, sedapat mungkin usahakan untuk mendapatkan informasi terbaru seputar Formula 1. Selain itu sebaiknya tanggap menyikapi dan menganalisa berbagai keadaan semua tim yang ikut dalam pertandingan balap mobil paling bergengsi ini. Dengan demikian maka pemetaan tim yang sekiranya akan menang di tahun ini dapat jelas terlihat. Tentunya ini akan mempermudah prediksi bursa taruhan.
0 Comments
Nama Ayrton Senna untuk masyarakat Brazil sendiri sudah tentu tak akan asing. Tak itu saja, pembalap yang lahir pada 21 Maret 1960 ini bahkan mungkin tak akan asing lagi untuk nyaris sebagian besar penggemar kompetisi Formula 1.
Pembalap satu ini memang bukan sekedar sosok pembalap biasa. Tak hanya karena Ayrton Senna memiliki catatan kemenangan panjang yang mengagumkan. Ia juga memiliki pengaruh yang besar untuk kompetisi Formula 1 yang masih dirasakan hingga saat ini. Tak heran, Ayrton Senna yang meninggal dunia pada usia 34 tahun tersebut masih banyak dikenang dan dikisahkan kembali sampai sekarang. Jadi, siapa Ayrton Senna? Ayrton Senna merupakan pebalap asal Brazil yang lahir pada 21 March 1960. Ia meninggal pada 1 Mei 1994 ketika berusia 34 tahun. Sepanjang masa hidupnya, Ayrton Senna dikenal sebagai pebalap papan atas dengan prestasi yang luas. Salah satu prestasi membanggakan dari pebalap ini memenangkan 3 kali juara dunia Formula One untuk McLaren pada tahun 1988, 1990, dan 1991. Ia dianggap sebagai salah satu pebalap terbaik Formula 1 sepanjang jaman. Ayrton Senna menghembuskan nafas terakhirnya dengan berada di posisi pertama di ajang San Marino Grand Prix 1994 untuk Williams. Catatan karir Ayrton Senna Ayrton Senna memiliki catatan karir yang panjang. Ia memulai karirnya di dunia balap profesional pada 1981 ketika berpindah dari motor kart ke open-wheel racing. Selang dua tahun kemudian, ia sudah memperlihatkan bakat cemerlang dengan mengantongi gelar juara dari British Formula Three Championship pada 1983. Hanya perlu satu tahun saja untuk Ayrton Senna melompat dari Formula 3 ke Formula 1. Ia memulai debutnya pada tahun 1984 untuk Toleman-Hart, sebelum akhirnya pindah membela tim Lotus-Renault. Bersama tim ini, Ayrton Senna membawa pulang 6 Grands Prix dalam tiga musim berikutnya. Tahun 1988, Ayrton Senna bergabung dengan Frenchman Alain Prost di tim McLaren-Honda. Mereka berpadu menjadi tim yang seakan tak terkalahkan, dengan membawa total 16 Grands Prix dalam satu tahun. Di tahun yang sama ini pula, Senna membawa pulang gelar World Championship pertamanya. Pada 1989, Prost mendapatkan World Championship pertamanya, sedangkan Senna membawa gelar dunia kedua dan ketiganya pada tahun 1990 dan 1991. Tahun 1992, kombinasi dari tim Williams-Renault mendominasi kompetisi Formula 1. Meskipun Senna akkhirnya berakhir sebagai runner up pada musim 1993 dengan memenangkan 5 balapan. Tahun 1994, Senna memulai negosiasi untuk pindah ke Williams. Ayrton Senna, Legenda dari Brazil Ada beberapa bukti nyata mengapa Ayrton Senna menjadi salah satu legenda dari Brazil. Bukan hanya kematinanya yang tragis, hingga membuat pemerintah menentukan 3 hari setelah sebagai hari berkabung nasional. Namun juga karena kemampuannya semasa hidup, Ayrton Senna sering kali dipilih sebagai pebalap terbaik sekaligus paling berpengaruh pada Formula One dalam berbagai voting berbeda. Selain itu ia juga dikenal dengan kemampuannya meningkatkan kecepatan lebih dari satu lap. Bahkan mulai dari 1989 hingga 2006, ia masih memegang rekor sebagai pebalap dengan rekor pole terbanyak. Selain itu, kemampuan Senna lain yang tak bisa dipungkiri ialah bagaimana ia mengatasi musim yang basah. Seperti pada balapan di tahun 1984 Monaco Grand Prix, 1985 Portuguese Grand Prix, juga tahun 1993 di European Grand Prix. Prestasi dan kemampuan inilah yang menjadikannya maish dikenal hingga saat ini. Siapa sih yang tidak tahu Formula Satu (F1)? Ya, ini adalah kelas balapan mobil formula tertinggi di dunia. Biasanya balapan ini terdiri dari beberapa seri atau biasa kita kenal dengan sebutan Grand Prix. Di balik itu semua, terdapat fakta unik seputar balapan jet darat ini. Mau tahu faktanya? Yuk kita simak.
1. Harga Kendaraan Harga untuk satu mobil F1 berada di kisaran 40 juta poundsterling atau Rp 750 miliar. Sebenarnya, jika hanya dihitung bahan pembuatannya saja, harganya hanya mencapai Rp 34,2 miliar. Kok bisa ya harganya melonjak drastis? Hal ini terjadi karena biaya penelitian dan lainnya sangat mahal. Bahkan harga sebuah setir mobil F1 mencapai Rp 656,1 juta! Tentunya jauh lebih mahal daripada mobil sejuta umat paling laris di Indonesia. 2. Bobot Mobil Menurut peraturan yang berlaku, bobot minimum sebuah mobil F1 adalah 702 kg, itu pun sudah termasuk pembalap di dalamnya dan empat ban tipe kering yang sudah terpasang, tetapi belum termasuk bahan bakar. Menariknya, mobil F1 ini masih lebih ringan daripada sebuah mobil hatchback! 3. Kecepatan Mesin Mesin mobil F1 atau biasa disebut Girboks hanya berumur dua jam atau hanya bertahan untuk satu kali balapan saja. Kok bisa ya? Girboks F1 yang dirakit selama 40 jam, bisa berpindah gigi 50 kali lebih cepat jika dibandingkan dengan kedipan mata kita. Sepanjang balapan girboks membuat 3000 sampai 4.000 pergantian gigi. Jadi, wajar saja jika umur girboks ini tidak bertahan lama ya. 4. Sistem Elektronik Ada 100 sensor yang memonitor dan mengendalikan mobil. Itu semua dihubungkan dengan kabel sepanjang lebih dari 1 km. Pusat kendali mobil semua terdapat pada setir di mana sebanyak 35 tombol bisa mengatur nyaris semua hal. Mulai dari batas kecepatan di pit, komunikasi dengan tim di pit, dan lainnya. 5. Ketahanan Ban Ban mobil F1 diisi dengan nitrogen, karena nitrogen memiliki daya tahan yang lebih baik dibanding udara biasa. Karena intensitas balapan yang sangat tinggi, dan ban pun mengalami penyusutan (rata-rata 0,5 kg akibat terkoyak aspal), maka ban mobil F1 tidak bertahan lama. Coba bandingkan, ban mobil biasa sanggup bertahan sampai 60.000 - 100.000 km pemakaian, tetapi ban mobil F1 harus segera diganti setelah 90-120 km saja! 6. Cakram Rem Mobil Cakram mobil F1 yang bisa menahan panas hingga 1.000 derajat celcius ini dibuat dari serat karbon yang lebih keras dibanding baja. Saat pengereman, mobil akan mengalami perlambatan yang sangat drastis. 7. Aerodinamika Aerodinamika menjadi faktor pentingnya selain mesin. Aerodinamika berfungsi untuk menciptakan downforce agar mobil berada di atas aspal lintasan dan juga menaikkan tenaga saat di tikungan. 8. Pembalap F1 Meski hanya duduk, pembalap F1 mengeluarkan energi seperti seorang pelari marathon dengan total 1.200 kalori yang terbakar. Bahkan, detak jantung pembalap F1 bisa mencapai 200 kali per menit. 9. Temperatur Kokpit Temperatur di kokpit bisa mencapai 50 derajat Celcius, sangat panas jika dibangkan dengan rata-rata suhu cuaca di Indonesia. Dengan suhu setinggi itu, pembalap dituntut berkonsentrasi penuh untuk menyelesaikan balapan sejauh 300 km. 10. Cairan Tubuh Rata-rata berat badan seorang pembalap akan berkurang 4 kg setelah balapan, karena balapan F1 sangat menguras tenaga. Untuk itu, seorang pembalap harus meminum cairan secukup mungkin untuk menghindari dehidrasi. |